Wirausaha Kekinian - Dia menyebut dirinya sebagai seorang kepala daerah yang gundah. Gundah karena lemahnya komitmen pemerintah pusat pada semangat otonomi daerah. Padahal sepanjang pengalamannya sebagai tokoh lokal, konsep otonomi daerah terbukti mampu mempercepat perbaikan ekonomi dan kesadaran politik masyarakat daerah.
Dialah Isran Noor, bupati Kutai Timur yang juga ketua umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi). Keuletannya dalam mengaplikasikan otonomi daerah tak perlu diragukan lagi. Pakar Ilmu Pemerintahan, Prof Dr H M Ryaas Rasyid, bahkan tanpa segan menilai visi kepemimpinan Isran Noor berdimensi nasional, melintasi batas-batas administrasi kabupaten seluruh Indonesia.
"Isran berpandangan bahwa membangun daerah di period otonomi daerah layaknya membangun Indonesia dalam skala kecil. Sukses membangun daerah adalah juga sukses dalam pembangunan nasional," kata Ryaas ketika membahas buku karya Isran Noor yang berjudul Politik Otonomi Daerah untuk Penguatan NKRI di Jakarta, Kamis (20/9).
Profil Wirausaha Sukses Isran, kata Ryaas, secara sungguh-sungguh mengurus semua kepentingan strategis kabupaten di seluruh Indonesia untuk kemajuan NKRI. "Dia bahkan berani mengkritik pemerintah pusat terkait keberadaan Undang-undang No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang dianggapnya belum menguntungkan daerah," kata Penasehat Khusus APKASI itu.
Tak mengherankan bila saat ini Isran semakin diakui sebagai sosok pimpinan pemerintahan yang tidak hanya mampu menjalankan goodbye kelola pemerintahan di tingkat lokal Kutai Timur, tetapi juga dalam dunia politik yang lebih luas. Gagasan dan pemikirannya yang bernilai solutif, tidak hanya mengedepankan persoalan yang dihadapi.
Tetapi juga disertai usul pemecahan masalah, baik yang terkait dengan pembangunan daerah maupun problematika ekonomi dan politik nasional. Isran juga disebut sebagai salah satu tokoh nasional bercitra Bhinneka Tunggal Ika dengan komitmen kenusantaraan.
Isran Noor sebelumnya pernah menjadi Wakil Bupati Kutai Timur mendampingi Bupati Awang Farouk. Ia kemudian menjadi Bupati Kutai Timur sewaktu Awang Farouk menjadi Gubernur Kalimantan Timur. Isran dipilih kembali masyarakat Kutai Timur untuk menjadi bupati pada Pilkada 2011 lalu.
Tokoh daerah kelahiran Sangkulirang, Kutai Timur, 20 September 1957 yang juga memimpin Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) itu tak pernah bosan mendengarkan beragam keluhan daerah. Semua keluhan itu kemudian dikajinya dengan saksama. Dari sanalah dia merumuskan solusinya melalui Apkasi.
"Jika seluruh kabupaten yang mencakup 72 persen wilayah NKRI itu maju dan para pemimpinnya berfikiran maju, maka Indonesia juga akan maju. Cita-cita mulia ini menjadi mimpi Isran Noor sebagai Ketua Umum APKASI," kata Ryaas Rasyid.
Peluncuran buku karya Isran itu juga menghadirkan pembahas lain. Antara lain Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, Guru Besar FISIP UI Prof Dr Iberamsjah, Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda, dan Bupati Tanah Datar HM Shadiq Pasadigoe. Tak ketinggalan mediator akademisi Universitas Indonesia, Dr Mulyana W Kusumah.
Pada acara yang dihadiri sekitar 400 undangan, termasuk para bupati, beberapa duta besar negara sahabat, serta kalangan pemerintahan dan administrative.
0 Response to "Profil Wirausaha Sukses | Isran Noor"
Posting Komentar